Penggabungan atau kombinasi antara budidaya sayuran berbasis pot dengan sistem akuaponik. Verti berasal dari kata vertikultur yang memiliki makna budidaya tanaman secara vertikal, mina memiliki makna ikan, sedangkan kata ponik memiliki makna budidaya. Dalam pembahasan paguyuban petani kali ini, akan memberikan informasi yang berkaitan dengan vertiminaponik antara budidaya sayuran dengan ikan nila.
Penggabungan atau kombinasi antara budidaya sayuran berbasis pot dengan sistem akuaponik. Verti berasal dari kata vertikultur yang memiliki makna budidaya tanaman secara vertikal, mina memiliki makna ikan, sedangkan kata ponik memiliki makna budidaya. Dalam pembahasan paguyuban petani kali ini, akan memberikan informasi yang berkaitan dengan vertiminaponik antara budidaya sayuran dengan ikan nila. Didalam vertiminaponik, terdapat dua subsistem utama didalamnya, yakni subsistem hidroponik dan subsistem akuakultur. Kedua subsistem tersebut saling berhubungan, mempengaruhi dan memiliki keterkaitan. Subsistem hidroponik sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang berasal dari subsistem akuaponik yang berada di bawahnya. Sedangkan untuk subsistem akuakultur sangat bergantung pada penyaringan kotoran pada subsitem hidroponik. Paguyuban petani akan memberikan beberapa contoh tanaman yang cocok untuk diterapkan pada sistem vertiminaponik, seperti ; kangkung, sawi, bayam, seledri, tomat, pakcoy, terong, cabai dan lain sebagainya.
Gambar : Paguyuban Petani
Pada proses penanaman sayuran daun, penempatannya diberikan kedalam talang plastik yang disusun berjajar diatas kolam pemeliharaan ikan. Sedangkan untuk sayuran buah, penempatannya diberikan didalam pot plastik yang sudag disanggah menggunakan rak plat besi. Karena memiliki 2 subsistem, dalam pembuatan sistem vertiminaponik ini pun memiliki 2 bagian yang berbeda juga. Pada subsistem hidroponik, dalam pembuatannya terdiri dari 8 buah talang plastik yang berukuran panjang 1 meter yang telah disusun berjajar diatas tandon kolam ikan nila yang sudah disanggah oleh rak plat besi. Sedangkan untuk subsistem akuakultur, tempat budidaya ikan nila terbuat dari tangki/tandon air berbahan fiberglas (volume 500 liter) yang telah dipotong dan dilubangi dibagian atasnya, sehingga tanon air memiliki ukuran sekitar 80cm. Dan keduanya dihubungkan dengan pompa akuarium berdaya dorong 1,5-2 meter. Sehingga dalam penerapannya, membudidayakan ikan nila dan sayuran sangat cocok untuk diterapkan di lokasi yang sempit, misalnya area perkotaan. Karena secara umum, budidaya dengan sistem vertiminaponik memiliki ukuran panjang 140 cm, lebar 100 cm dan tinggi 90 cm.
Untuk melakukan input dan output air pada sistem vertiminaponik ini dapat dilakukan dengan menghubungkan sistem input air yang berada pada sistem akuakultur menggunakan media pipa paralon berukuran ¾ inch. Setiap pipa paralon dihubungkan dengan pertanaman pada pangkal masing-masing rak. Dan untuk mengatur besar kecilnya laju input air, perlu ditambahkan kran pada pipa input tersebut. Sedangkan untuk sistem outputnya dapat dilakukan dengan memberikan pipa paralon yang dihubungkan dengan ujung dasar rak penanaman yang sudah dilubangi, untuk mempermudah laju output air, dapat diberikan kran pembuangan yang mengarah kembali ke kolam yang sudah dilengkapi dengan penyaring solid dari kolam. Pada dasarnya, pertumbuhan tanaman pada sistem vertiminaponik ini cukup dipengaruhi oleh tingkat kejenuhan air pada media tanam. Sehingga diperlukan pipa untuk mengontrol ketinggian air dalam media yang telah dipasang diatas kerikil zeloit agar ketersediaan oksigen tercukupi. Selain itu juga diberikan penyaring solid yang terletak pada pipa kran pembuangan yang diarahkan kembali ke kolam. Maka, kualitas air akan tetap terjaga sesuai dengan kebutuhan ikan nila yang di budidayakan. Penggunaan tanaman untuk sistem vertiminaponik ini memberikan beberapa keuntungan seperti, mempersingkat waktu pemanenan, proses pemanenan dapat dilakukan secara berulang, tidak diperlukan tenaga pembibitan atau pindah tanam, dan populasi tanam yang dapat dihasilkan mencapai 10 kali lipat. Untuk jumlah ikan nila yang dapat ditebar pun tergolong sangat tinggi, kolam ikan nila yang menerapkan sistem vertiminaponik dan memiliki ukuran tinggi 80 cm, diameter 90 cm serta volume 500 liter, padat tebar ikan nila dapat mencapai 150 hingga 200 ekor. Demikian artikel paguyuban petani kali ini, semoga mampu memberikan manfaat kepada pembaca yang berniat untuk membudidayakan ikan nila di lahan yang tidak terlalu luas.