Pertumbuhan Dan Sistem Pencernaan Ikan Nila

Pertumbuhan ikan nila merupakan pertambahan ukuran ikan nila itu sendiri, dapat dilihat dari panjang maupun beratnya. Pertumbuhan ikan nila dipengaruhi oleh faktor genetik, hormon dan lingkungannya. Yang mempengaruhi proses pertumbuhan ikan nila ini adalah zat hara (meliputi makanan, air dan oksigen) dan suhu lingkungan.

Pertumbuhan ikan nila merupakan pertambahan ukuran ikan nila itu sendiri, dapat dilihat dari panjang maupun beratnya. Pertumbuhan ikan nila dipengaruhi oleh faktor genetik, hormon dan lingkungannya. Yang mempengaruhi proses pertumbuhan ikan nila ini adalah zat hara (meliputi makanan, air dan oksigen) dan suhu lingkungan. Bila ikan nila memiliki pertumbuhan yang cepat, berarti biaya produksi dapat dikurangi sehingga dapat menghemat pengeluaran dan memberikan profit yang lebih besar. Pada masa pertumbuhannya, ikan nila mengalami 3 fase yakni fase embrio, fase larva dan fase juvenil. Di artikel kali ini, paguyuban petani akan memberikan penjelasan singkat mengenai pertumbuhan ikan nila tersebut.

Gambar : Paguyuban Petani

Fase yang pertama adalah Fase Embrio merupakan fase ikan nila disaat masih menjadi sel telur hingga berumur 18 hari. Dalam fase embrio ini ikan nila mengalami 5 tahapan, yakni pembelahan zigot, blastula, segmentasi gastrula, faringula dan tahap hatching. Fase yang kedua Fase Larva adalah fase ikan nila yang berlangsung selama satu minggu setelah selesai megalami tahapan hatching. Fase larva ini dicirikan dengan bergeraknya operkolum yang menandakan bahwa insang mulai dapat berfungsi. Sedangkan fase yang ketiga adalah Fase Juvenil merupakan fase ikan nila yang dicirikan dengan pertambahan panjang tubuh ikan nila mencapai kurang lebih 1 cm. Fase juvenil ini berlangsung pada hari ke 26 setelah terjadinya pembelahan zigot.

Hal lain yang bersinggungan dengan ikan nila dan tak kalah penting adalah sistem pencernaannya. Pencernaan ikan nila merupakan proses penyederhanaan makanan melalui Mekanisme fisik dan kimiawi, sehingga makanan menjadi bahan yang mudah diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh ikan nila melalui sistem peredaran darah. Mekanisme fisik dimulai dari bagian rongga mulut yang ditandai dengan proses pemotongan dan penggerusan makanan. Sedangkan mekanisme kimiawi ditandai dengan keberlangsungan proses gerakan kontraksi otot pada segmen lambung dan usus. Mekanisme kimiawi dapat dikatakan lebih efektif karena pada lambung dan usus memilki peran dari cairan “digestif” yang memiliki peran merubah makanan yang bersifat kompleks menjadi senyawa sederhana. Sehingga makanan tersebut dapat dengan mudah diserap oleh dinding usus yang selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.

Semoga dengan adanya artikel dari paguyuban petani yang membahas mengenai pertumbuhan dan pencernaan ikan nila ini mampu menambah pengetahuan serta wawasan bagi para membaca.