Budidaya ikan berukuran jari orang dewasa atau kerap disebut juga ikan balita rupanya semakin menjanjikan. Jika sebelumnya ikan balita identik dengan ikan mas, kini berbagai ikan air tawar, tak terkecuali nila pun juga banyak dipanen muda untuk dijadikan cemilan.
Budidaya ikan berukuran jari orang dewasa atau kerap disebut juga ikan balita rupanya semakin menjanjikan. Jika sebelumnya ikan balita identik dengan ikan mas, kini berbagai ikan air tawar, tak terkecuali nila pun juga banyak dipanen muda untuk dijadikan cemilan. Lantas, bagaimana cara budidaya ikan nila balita ini? Simak tahapannya di bawah ini ya!
Syarat Budidaya
Budidaya ikan nila bisa dilakukan di daerah panas maupun dingin, namun lebih cocok di daerah panas dengan suhu optimal 25-35 °C, pH air 7-8 dengan ketinggian 0-700 m dpl. Budidaya nila bisa dilakukan di daerah mana saja asal mendapat aliran air yang tidak terkena limbah kimia pabrik dan bukan di air payau.
Kolam Pemeliharaan
Pembesaran ikan nila bisa dilakukan di kolam pembesaran yang terpisah dengan kolam indukan. Untuk kolam indukan di bagian tengahnya dibuat agak lebih dalam agar saat pengurangan air, indukan bisa berada di bagian tengah kolam yang lebih dalam dan anakan keluar dari mulut indukan dan terapung di bagian permukaan air. Sedangkan untuk kolam pembesaran dibuat parit di bagian pinggir kolam dengan kedalaman 20-30 cm. Parit tersebut berguna untuk menampung ikan nila balita saat panen. Karena nila termasuk omnivora, maka bisa juga menambahkan pupuk kompos sebanyak 300 gr/m2 di dasar kolam sebelum kolam diisi air untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami ikan.
Indukan
Pilih indukan yang berkualitas dan besertifikat seperti diperoleh dari Dinas Perikanan setempat. Salah satu nila yang bisa dijadikan indukan adalah jenis nila gift dengan berat mulai dari 500 gram. Indukan sehat ditunjukkan dengan insang bersih, tubuh tidak ada bekas luka, bobot cukup, umur tidak lebih dari dua tahun, lincah, kulit mengkilat. Perbandingan indukan jantan dan betina dalam kolam indukan sebanyak 1:3. Proses pembuahan larva ikan terjadi di dalam perut induk betina, sehingga yang keluar dari kelamin betina berupa anakan bukan telur yang kemudian memelihara anaknya dalam mulut induk betina. Satu ekor jantan bisa mengawini 3-5 ekor betina. Induk betina yang telah dibuahi baru siap dibuahi kembali 3 bulan kemudian.
Pemeliharaan
Karena perkawinan terjadi dalam kolam yang terdiri dari banyak induk jantan dan betina, maka tidak diketahui berapa jumlah anakan yang dihasilkan dari satu indukan. Karena itu, larva baru akan dipanen tiap 15 hari sekali dengan cara mengurangi volume air dalam kolam dan induk akan kaget dan mengeluarkan anakannya dari dalam mulutnya sehingga mengapung dalam air. Namun jika dirata-rata 1 indukan bisa menghasilkan 5.000 ekor anakan atau 20 ribu ekor anakan tiap tahun (4 kali perkawinan). Larva dipanen dengan saringan dan ditebar dalam kolam pembesaran. Tiap kolam seluas 1.700 m2 pembesaran ditebar 3 liter benih. Pakan diberikan sebanyak 3% dari bobot tubuh ikan. Larva diberikan pakan rebusan kuning telur yang diberikan 10 butir tiap pukul 6 pagi selama 1 minggu. Setelah itu, mulai diberikan pakan dedak yang dicampur air selama 3 hari dan baru diberikan dedak yang ditebar hingga panen. Pakan diberikan 2 kali sehari pada pukul 7 pagi dan 2 siang. Dari 3 liter benih diperlukan dedak 200 kg selama pemeliharaan. Sedangkan untuk indukan diperlukan 10 kg dedak untuk 200 ekor tiap hari.
Panen
Ikan nila balita siap dipanen 30-40 hari sejak benih ditebar. Adapun ukuran nila balita panjang 3-5 cm dan lebar 2-3 cm (sebesar jempol tangan orang dewasa). Cara panen dilakukan dengan cara mengurangi jumlah air dalam kolam dan menebar waring (jala bentuk segi empat yang diikatkan pada tiap pojok kolam. Saring ikan dengan waring dan masukkan ke dalam bak atau parit pinggir kolam. Setelah selesai, masukkan ikan nila balita dalam plastik bening yang telah diisi air yang kemudian diberi oksigen ¼ bagian dan diikat. Ikan mampu bertahan hingga 12 jam dalam perjalanan.
Sumber : https://www.jitunews.com/read/16314/nila-baby-ini-cara-budidayanya