Dalam melakukan suatu usaha, tentunya diperlukan syarat-syarat agar usaha tersebut dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Tak terkecuali dengan usaha budidaya, lebih tepatnya usaha budidaya ikan nila menggunakan teknik keramba jaring apung.
Dalam melakukan suatu usaha, tentunya diperlukan syarat-syarat agar usaha tersebut dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Tak terkecuali dengan usaha budidaya, lebih tepatnya usaha budidaya ikan nila menggunakan teknik keramba jaring apung. Dalam pembahasan kali ini, paguyuban petani akan memberikan penjelasan tentang syarat apa saja yang harus terpenuhi jika ingin melakukan budidaya ikan nila dengan teknik keramba jaring apung. Paguyuban petani memberikan rangkuman bahwa syarat pembudidayaan ikan nila menggunakan keramba jaring apung terbagi menjadi 2, yakni syarat ekonomis dan syarat teknis.
Gambar : Paguyuban Petani
Syarat Ekonomis Budidaya Ikan Nila meliputi ijin usaha, kondisi daerah, serta tingkat keamanan. Ijin usaha merupakan syarat yang cukup penting sebelum melakukan suatu usaha. Hal ini diperlukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, semisal adanya penutupan usaha atau pelarangan dalam menggunakan lokasi tersebut. Dan bukti yang kuat pun sangat diperlukan guna mempertahankan usaha yang dimiliki, dengan cara melakukan permintaan ijin secara tertulis kepada pemerintah setempat/kepala desa/tokoh masyarakat di lokasi pembudidayaan ikan nila. Jika sudah mendapatkan ijin usaha yang sesuai dengan prosedur.
Pembudidaya juga perlu memperhatikan kondisi daerah pembudidayaan ikan nila, yang dimaksudkan dalam konteks ini merupakan strategis tidaknya lokasi pembudidayaan ikan nila berdasarkan dekat/tidaknya lokasi budidaya dengan jalan umum, mudah tidaknya akses dalam mendapatkan pakan maupun benih ikan nila, mudah tidaknya dalam akses melakukan jual beli ikan hasil panen dan lain sebagainya. Akan sangat baik apabila memang didaerah lokasi tersebut merupakan lokasi umum yang digunakan untuk pembudidayaan ikan nila. Sehingga akan terjalin komunikasi dan kerja sama antar petani dalam meningkatkan kualitas ikan nila yang mereka budidaya. Dengan demikian, mulai dari proses mendapatkan benih yang berkualitas hingga pemasaran hasil panen akan sangat mudah dilakukan oleh masing-masing pembudidaya. Dengan kondisi lokasi yang strategis diharapkan mampu meng-efisienkan suatu pekerjaan dengan baik, mengurangi biaya transportasi dan kebutuhan pendukungnya dan hasil yang didapat akan lebih tinggi.
Selain memperhatikan lokasi yang strategis, tingkat keamanan juga sangat penting untuk diperhatikan. Karena mengingat lokasi yang digunakan pun tergolong kedalam lokasi yang berada di tempat umum, sehingga sangat diperlukan pertimbangan dalam segi keamanan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan koordinasi secara nyata dengan warga sekitar yang tinggal di area lokasi budidaya ikan nila tersebut. Menjalin hubungan baik dengan wagra sekitar merupakan salah satu langkah dalam meningkatkan keamanan bagi pembudidaya, hal ini perlu diterapkan karena tidak jarang pembudidaya datang dari luar lokasi budidaya tersebut.
Syarat Teknis Budidaya Ikan Nila merupakan syarat kedua yang perlu dipertimbangkan setelah syarat ekonomis terpenuhi. Hal ini dapat diwujudkan dengan memperhatikan bagaimana kondisi air yang akan dilakukan untuk usaha budidaya ikan nila, memastikan air di wilayah tersebut masih bersih dan tidak tercemar, serta memperhatikan suhu dan volume air. Kondisi air yang dimaksudkan meliputi arus air, tingkat kekeruhan dan kedalaman air yang akan digunakan untuk usaha budidaya ikan nila. Arus air yang tidak terlalu deras adalah arus yang cocok digunakan untuk budidaya ikan nila yang terpenting arus tersebut mampu untuk membawa limbah yang dihasilkan oleh ikan nila sehingga tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan ikan nila. Kedalaman air yang cocok untuk pembudidayaan ikan nila adalah 3 meter untuk air mengalir dan 5 meter untuk air yang tidak mengalir.
Kondisi air yang bersih dan terbebas dari pencemaran merupakan syarat teknis yang perlu diperhatikan. Karena kualitas air yang baik tentu saja akan memberikan dampak yang baik juga terhadap kesehatan dan kualitas hidup ikan nila yang dibudidayakan. Suhu dan volume air dalam konteks ini juga perlu untuk diperhatikan. Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan nila berkisar antara 20-30֯ C dengan tingkat keasaman (pH) diantara 6-9. Usaha budidaya ikan nila termasuk usaha yang bersifat jangka panjang, sehingga pembudidaya sebaiknya mengetahui volume air tersebut terutama arus airnya. Yang menjadi harapan, volume air ketika musim kemarau dan ketika musim hujan memiliki perbedaan yang tidak terlalu signifikan. Karena hal ini akan mempengaruhi arus yang dalam dan arus yang dangkal yang akan memberi dampak tersendiri bagi pertumbuhan dan perkembangan ikan nila.
Olah karena itu, mempelajari sejarah lokasi perairan yang akan digunakan untuk budidaya ikan nila sangatlah diperlukan disertai dengan menggali pembelajaran dari pengalaman orang-orang yang sudah terlebih dulu melakukan pembudidayaan di lokasi tersebut.