Sebuah teknik pengembangbiakan ikan yang disebut bioflok, adalah teknik pembiakan ikan dengan cara menumbuhkan bakteri di dalam udara. Didalam pembahasan kali ini, paguyuban petani memberikan contoh gambaran dari penerapan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok
Sebuah teknik pengembangbiakan ikan yang disebut bioflok, adalah teknik pembiakan ikan dengan cara menumbuhkan bakteri di dalam udara. Didalam pembahasan kali ini, paguyuban petani memberikan contoh gambaran dari penerapan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok ini adalah ; ada sekitar 3000 ekor ikan nila yang ditebar di kolam yang hanya berukuran 2 x 3 meter setinggi 80 cm. Begitu padatnya jadi tak ada ruang yang cukup bagi ikan untuk berenang bebas. Saat ikan sudah cukup besar maka ikan-ikan ini harus dipisah sehingga hanya tersisa sekitar 800-an. Kepadatan itu adalah kesengajaan.
Bio berarti hidup, flok itu gumpalan. Jadi bioflok itu adalah gumpalan hidup. Jadi bakteri-bakteri itu tumbuh menjadi gumpalan yang akhirnya tumbuh menjadi makanan ikan. Dengan metode ini, sisa-sisa pakan atau kotoran ikan akan diolah oleh bakteri tersebut lalu jadi makanan lagi. Hanya memang tetap diberi pakan. Ikan nila dipilih sebagai sistem lanjutan bioflok, karena nila termasuk kelompok herbivora. Membutuhkan proses pembesarannya lebih cepat. Selain itu, ikan nila juga mampu mencerna flok yang tersusun atas berbagai mikroorganisme, yaitu bakteri, alga, zooplankton, fitoplankton, dan bahan organik sebagai sumber pakannya. Itu menguntungkan dalam budidaya di kolam.
Gambar : Paguyuban Petani
Penerapan dan pengembangan budidaya Sistem bioflok merupakan hasil dari inovasi tanpa henti yang dilakukan oleh DJPB terhadap teknologi yang efektif dan efisien termasuk dalam penggunaan sumber daya udara, lahan dan kemampuan yang digunakan terhadap perubahan iklim. Budidaya ikan nila dengan sistem bioflok ini tidak hanya unik, akan tetapi juga memiliki beberapa keunggulan yang nantinya dapat diaplikasikan, paguyuban petani memberikan ulasannya seperti berikut :
Mengingat pentingnya cadangan oksigen yang terlarut dalam udara , paguyuban petani menyarankan untuk pembaca yang ingin menerapkan budidya ikan nila dengan sistem ini guna memperhatikan cadangan oksigen tersebut. Karena oksigen disamping diperlukan ikan untuk pertumbuhan juga dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan kotoran atau sisa pengeluaran di udara. Pada ikan nila, kadar oksigen terlarut (DO) di dalam media pemulihan minimal 3 mg / L.