Budidaya Ikan Nila Menggunakan Sistem Akuaponik

Pada artikel kali ini, paguyuban petani akan memberikan informasi mengenai pembudidayaan ikan nila menggunakan sistem akuaponik. Sistem akuaponik merupakan perpaduan antara penanaman tanaman hortikultura (tanaman kebun) dengan pemeliharaan ikan yang dilakukan secara bersamaan. Sistem ini menjadi salah satu alternatif bagi para pembudidaya karena dapat memanfaatkan limbah budidaya ikan nila dan mampu menghemat pengunaan lahan dan air.

Pada artikel kali ini, paguyuban petani akan memberikan informasi mengenai pembudidayaan ikan nila menggunakan sistem akuaponik. Sistem akuaponik merupakan perpaduan antara penanaman tanaman hortikultura (tanaman kebun) dengan pemeliharaan ikan yang dilakukan secara bersamaan. Sistem ini menjadi salah satu alternatif bagi para pembudidaya karena dapat memanfaatkan limbah budidaya ikan nila dan mampu menghemat pengunaan lahan dan air. Beberapa keuntungan tersebut dapat didapatkan oleh pembudidaya karena fungsi tanaman holtikultura adalah sebagai filter dengan metode resirkulasi sehingga air media sebagai limbah budidaya dapat digunakan kembali untuk proses pemeliharaan ikan nila. Selain hal tersebut, pembudidaya juga dapat menghasilkan keuntungan tambahan dari hasil tanaman. Karena tanaman yang biasa digunakan dalam sistem akuaponik ini adalah sayuran kangkung, bayam maupun sawi. Nutrisi tanaman tersebut diperoleh dari penyerapan oleh akar tanaman terhadap nutrisi yang ada di media pemeliharaan ikan nila. 

Untuk memperjelas uraian diatas, paguyuban petani akan memberikan gambaran proses pembudidayaan ikan nila dengan sistem akuaponik ini. Langkah yang harus dilakukan pertama kali adalah menyiapkan kolam untuk wadah ikan nila yang berukuran 3x1 m. Siapkan pipa yang sudah dilubangi, karena pipa ini nantinya digunakan untuk menaruh tanaman agar dapat terhubung dengan kolam. Pasang pompa air pada kolam dan hubungkan selang ke pipa yang sudah disediakan tadi. Jika kolam dan pipa sudah siap, letakkan tanaman yang sudah disemai sebelumnya di gelas bekas air mineral yang sudah disemai dan terisi kerikil, kemudian letakkan di pipa yang sudah dilubangi tadi.

Gambar : Paguyuban Petani

Langkah selanjutnya adalah melakukan penebaran ikan nila kedalam kolam yang sudah tersedia. Kriteria penebaran ikan nila adalah dengan kepadatan 1 ekor per 2 liter, dilakukan dengan diaklimatisasi terlebih dahulu agar ikan nila tidak mengalami stres dan dapat menyesuaikan dengan kolam yang sudah dibuat tadi. Ikan nila dipelihara selama 37 hari bersamaan dengan tanaman kangkung/bayam/sawi yang berfungsi sebagai biofilter. Sedangkan untuk pemberian pakan nila, paguyuban petani menyarankan untuk dilakukan sekitar pukul 08:00 WIB, 12:00 WIB dan 16:00 WIB. Pertumbuhan ikan nila yang dibesarkan dengan sistem akuaponik ini sangat dipengaruhi oleh kadar protein pakan yang diberikan dan juga pakan alami yang tersedia di dalam kolam ikan nila. Takaran normal untuk kadar protein tersebut adalah sebanyak 30%. Dan jika dibarengi dengan adanya pakan alami yang muncul dari kolam, seperti fitoplankton, zooplankton dan serasah. Akan sangat mendukung pertumbuhan ikan nila selama masa pemeliharaan. Ikan yang dibudidaya dengan sistem akuaponik ini mampu memiliki pertambahan panjang kurang lebih 3,31 cm dengan pertambahan bobot sebesar 21,59 gram.

Gambar : Paguyuban Petani

Sedangkan untuk pertumbuhan tanaman selama pemeliharaan dengan sistem akuaponik tersebut mengalami pertambahan bobok sebesar 16,85 gram dan pertambahan panjang kurang lebih 47,86 cm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laju spesifik pertumbuhan tanaman sebesar 11,95% per hari-1. Hal tersebut dapat terjadi karena tumbuhan mampu memanfaatkan nutrisi yang tidak digunakan oleh ikan nila, seperti sisa metabolik ikan nila ataupun pakan ikan nila yang tidak termakan untuk proses pertumbuhan. Demikian informasi singkat yang dapat diberikan oleh paguyuban petani. Semoga dapat bermanfaat dalam menambah wawasan pembaca terutama yang ingin menerapkan budidaya ikan nila dengan sistem akuaponik ini. Karena pada dasarnya, budidaya dengan sistem akuaponik sangat cocok diterapkan di lahan terbatas, salah satunya di lingkungan rumah sendiri.