Budidaya Ikan Nila Di Beberapa Jenis Kolam

Dalam melakukan budidaya ikan nila, dapat di terapkan di berbagai jenis kolam. Hal ini dapat disesuaikan dengan kondisi tempat dan kemampuan dari masing-masing pembudidayanya. Berbudidaya ikan nila dapat dilakukan di lahan sempit, di kolam beton, maupun menggunakan keramba jaring apung yang notabennya terletak di waduk/danau dan sejenisnya.

Dalam melakukan budidaya ikan nila, dapat di terapkan di berbagai jenis kolam. Hal ini dapat disesuaikan dengan kondisi tempat dan kemampuan dari masing-masing pembudidayanya. Berbudidaya ikan nila dapat dilakukan di lahan sempit, di kolam beton, maupun menggunakan keramba jaring apung yang notabennya terletak di waduk/danau dan sejenisnya. Pada pembahasan kali ini, paguyuban petani akan memberikan informasi yang berkaitan dengan beberapa sistem dalam melakukan pembudidayaan ikan nila. Yang nantinya diharapkan mampu menambah pengetahuan terutama kepada para calon pembudidaya agar bisa menerapkan pembudidayaan sesuai dengan kemampuannya.

Gambar : Paguyuban Petani

Budidaya Ikan Nila Di Lahan Sempit sagatlah cocok diterapkan oleh para pembudidaya yang lingkungan di sekitarnya bersifat padat penduduk. Karena ikan nila cukup mudah untuk dibudidayakan, maka pembudidaya tidak perlu khawatir dalam menempatkan ikan nila ini. Hanya saja diperlukan kreatifitas dalam proses pembuatan kolam tersebut. Pembudidaya harus mampu menghasilkan solusi untuk menempatkan ikan nila tersebut dilahan yang sempit. Teknik yang biasa diterapkan dalam kondisi seperti ini adalah berbudiaya dengan teknik kolam terpal, teknik bioflok atau dengan teknik akuaponik. Kelebihan berbudidaya dengan teknik ini, pembudidaya tidak perlu terlalu sering memasok air ke dalam kolam tersebut, jika memang tidak ada tanda kebocoran pada terpal yang digunakan. Sehingga para pembudidaya dapat menghemat dalam mengeluarkan biaya untuk budidaya ikan nila. Paguyuban petani menyarankan agar lokasi yang dijadikan tempat budidaya harus berdekatan dengan sumber air. Jika pembudidayaan dengan tekni tersebut dilaksnakan dengan maksimal, nantinya usaha ini dapat menjadi salah satu sumber penghasilan yang cukup menjanjikan.

Budidaya Ikan Nila Di Kolam Beton merupakan salah satu teknik penerapan budidaya ikan nila yang cukup sering diterapkan oleh para pembudidaya. Pasalnya pembudidaya cukup membersihkan kolam yang akan dipakai, mengeringkannya kemudian lakukan pengisian air kedalam kolam lalu memberikan pupuk kandang di dalam kolam sampai pakan alami tumbuh (fitoplankton). Selain hal tersebut hal lain yang perlu diperhatikan adala menyediakan faktor pendukung dalam hal pengairan, seperti pompa air, selang dan lain sebagainya serta lahan untuk pembuatan kolam dengan ukuran yang ideal. Karena ukuran kolam yang ideal diimbangi dengan jumlah ikan yang ditebar nantinya sangat berpengaruh terhadap kualitas ikan nila itu sendiri. Ukuran ideal kolam ikan nila untuk keperluan berbisnis minimal memiliki luas 100 meter persegi. Semakin luas kolam dan idealnya tebar bibit akan menghasilkan panen dan penghasilan yang lebih banyak juga.

Budidaya Ikan Nila DI Keramba Jaring Apung sering diterapkan oleh para pembudidaya yang berdomisili didaerah yang berdekatan dengan waduk/danau dan sejenisnya. Karena pada dasarnya budidaya dengan keramba jaring apung ini cocok untuk diterapkan di perairan air tawar dengan kondisi air yang cukup tenang. Budidaya dengan sistem keramba jaring apung ini cukup praktis karena hanya membutuhkan jaring beserta piranti untuk mengapungkan dan menahan jaring tersebut. Kelebihan yang lain yakni tidak memakan banyak lahan layaknya budidaya ikan nila di kolam tanah. Paguyuban petani mengingatkan kepada para pembudidaya untuk memastikan kondisi air yang akan digunakan untuk proses budidaya terhindar dari pencemaran. Agar tidak terjadi kematian masal ikan nila pada proses pembudidayaan ikan nila ini. Setelah selama 3-8 ikan yang dibudiayakan di keramba jaring apung sudah dapat di panen,hal ini dilakukan demi memenuhi ukuran ikan nila yang sedang dibutuhkan pasar.