BRPI Sukamandi Ungkap Keunggulan Ikan Nila Srikandi

Ikan nila Srikandi merupakan strain ikan nila unggul hasil cross breeding yang diproduksi oleh Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Subang dan secara resmi dirilis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2012 melalui Surat Keputusan Nomor KEP.09/MEN/2012.

Ikan nila Srikandi merupakan strain ikan nila unggul hasil cross breeding yang diproduksi oleh Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Subang dan secara resmi dirilis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2012 melalui Surat Keputusan Nomor KEP.09/MEN/2012. Menurut peneliti di BRPI Subang, Adam Robisalmi, S.Pi, ikan nila Srikandi dibentuk dengan tujuan untuk mendapatkan strain ikan nila yang mampu tumbuh cepat di perairan dengan salinitas tinggi (10-30 ppt). “Ikan nila Srikandi merupakan hasil perkawinan silang antara ikan nila Nirwana betina (Oreochromis niloticus) dengan ikan nila biru jantan (Oreochromis aureus),” kata Adam, Kamis (22/11/2018).

Ikan nila Nirwana atau Nila Ras Wanayasa yang dirilis tahun 2006, merupakan strain ikan nila hitam hasil seleksi yang diproduksi oleh Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI), Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat. Ikan nila Nirwana mempunyai keunggulan dapat tumbuh cepat di perairan tawar. Ikan nila biru (Oreochromis aureus) merupakan ikan yang berasal dari Afrika Utara dan Timur Tengah. Ikan nila biru mempunyai keunggulan berupa daya toleransi yang tinggi di perairan payau. “Perkawinan silang antara kedua strain ikan nila ini menghasilkan ikan nila Srikandi yang mempunyai karakter tumbuh cepat di perairan payau dan asin dengan nilai heterosis 13,44 pada karakter bobot dan 20,33 pada karakter sintasan,” katanya. Hal ini menunjukkan bahwa ikan nila Srikandi memiliki karakter pertumbuhan dan sintasan yang lebih baik dibandingkan dengan pembentuknya, yakni ikan nila Nirwana dan ikan nila biru.

 

“Hasil kaji terap pembesaran ikan nila Srikandi di tambak-tambak tradisional pantai utara (Karawang, Cirebon, Brebes, Tegal, Pekalongan, Gresik) dan pantai selatan (Yogyakarta) menunjukkan ikan nila Srikandi memiliki pertumbuhan dengan bobot mencapai 200-300 g dalam kurun waktu pemeliharaan 3-4 bulan,” paparannya. Kemudian, Hasil pengujian budidaya ikan nila Srikandi di Keramba Jaring Apung (KJA) laut di P. Panggang, Kepulauan Seribu menunjukkan keragaan yang sangat menggembirakan. “Dalam pemeliharaan selama 5 bulan, benih ikan nila Srikandi berukuran 1,5-2 gram/ekor mampu tumbuh menjadi 500-800 gram/ekor,” tambah Adam. Nilai pertumbuhan ini jauh melampaui pertumbuhan ikan bawal bintang, komoditas utama ikan budidaya di laut. Untuk mencapai ukuran konsumsi, ikan bawal membutuhkan jangka waktu setidaknya 8-9 bulan. Daging ikan nila Srikandi lebih tebal dibandingkan dengan dengan ikan nila merah yang biasa dipelihara di KJA laut. Dalam rangka menyebarluaskan hasil riset ikan nila Srikandi dan untuk memenuhi permintaan dari masyarakat pembudidaya serta Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah (Provinsi dan Kab/Kota). BRPI telah mendistribusikan calon induk ikan nila SRIKANDI yaitu ikan nila biru jantan dan ikan nila Nirwana betina sebanyak 57.600 ekor yang terdiri dari 19.400 ekor jantan dan 38.200 ekor betina selama periode waktu Tahun 2014-2018.

 

Sumber : https://www.lampusatu.com/daerah/brpi-sukamandi-ungkap-keunggulan-ikan-nila-srikandi/