Untuk memperdalam tentang pengeteahuan mengenai ikan nila, dalam pembahasan kali ini paguyuban petani akan memberikan informasi mengenai daerah asal dan pesebaran ikan nila. Hal ini bertujuan agar dapat menambah wawasan para pembaca mengenai ikan nila itu sendiri. Ikan Nila yang dalam bahasa latin disebut dengan Oreochromis Niloticus adalah ikan yang berasal dari kawasan Sungai Nil dan beberapa danau di Afrika.
Untuk memperdalam tentang pengeteahuan mengenai ikan nila, dalam pembahasan kali ini paguyuban petani akan memberikan informasi mengenai daerah asal dan pesebaran ikan nila. Hal ini bertujuan agar dapat menambah wawasan para pembaca mengenai ikan nila itu sendiri. Ikan Nila yang dalam bahasa latin disebut dengan Oreochromis Niloticus adalah ikan yang berasal dari kawasan Sungai Nil dan beberapa danau di Afrika. Ikan nila diambil dari istilah “Nile” atau “Sungai Nil”. Diyakini pula, budidaya ikan nila ini sudah dilakukan sejak peradaban mesir purba. Dan melalui campur tangan manusia, ikan nila telah menyebar ke seluruh dunia, mulai dari benua Afrika, Amerika, Eropa, Australia dan juga Asia.
Gambar : Paguyuban Petani
Berdasarkan kutipan dari beberapa sumber yang berhasil dikumpulkan oleh paguyuban petani, dikawasan Asia pengembangan ikan nila berada di negara Filipina. Filipina berhasil menghasilkan strain ikan nila unggul, yakni ikan nila merah dan ikan nila hitam hibrida atau yang dikenal sebagai ikan nila GIFT yang kemudian meluas ke berbagai negara, salah satunya Indonesia. Selain dikenal dengan keberhasilannya mengembangkan ikan nila GIFT, Filipina juga dikenal sebagai pembudidaya ikan nila biru (Oreochromis Aureus). Ikan nila sendiri mulai masuk ke perairan Indonesia pertama kali di datangkan dari Taiwan ke Balai Penelitian Perikanan Air Tawar (BALITKANWAR), Bogor padatahun 1969. Pemberian nama ikan nila sendiri berdasarkan ketetapan Direktur Jendral Perikanan tahun 1972. Ikan nila GIFT terbukti memiliki keunggulan pertumbuhan dan produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis ikan nila yang lain. Pada tahun 2002, Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI) Wanayasa memperoleh famili ikan nila GIFT yakni ikan nila GET yang diintroduksi dari Filipina.
Pengembangan budidaya ikan nila dimulai sejak pertama kali ikan nila di datangkan ke Indonesia. Hal ini dapat dilakukan karena ikan nila memiliki sifat yang mudah dalam proses beradaptasi, sehingga dari situ perkembangannya cukup pesat di dalam budidaya perairan air tawar. Tentu saja kondisi tersebut menimbulkan dampak positif dan negatif. Salah satu dampak positifnya semua orang dapat mengembangkan ikan nila ini dengan sangat mudah. Sedangkan salah satu dampak negatifnya adalah perkembangan ikan nila ini menjadi tidak terkontrol. Sehingga mampu menimbulkan perkawinan sekerabat yang berakibat pada menurunnya kualitas genetik dan peforma dari ikan nila, baik dari sisi pertumbuhan, daya tahan terhadap penyakit hingga kemampuan beradaptasi dengan lingkungannya. Dan salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan menggalakkan program pemulihan yakni program untuk menghasilkan jenis atau strain ikan nila yang unggul. Demikianlah artikel mengenai sejarah masuk dan perkembangan ikan nila yang dapat paguyuban petani berikan, semoga mampu menambah wawasan para pembaca terhadap ikan nila.